Pelajar SMK

Di SMK Negeri 2 Guguak Memiliki Pelajar Yang Berpotensi Dan Berbakat Di Bidang Mereka Masing-masing, Pelajar SMK Memiliki Kemampuan Yang Beda Dengan Sekolah Lainnya, Karena Mereka Dididik Dengan Bantuan Guru-guru Yang Profesional Dan Berpengalaman. Disini Para Pelajar Dituntut Untuk Mengembangkan Kemampuan Yang Dimilikinya,Baik Dari Luar Maupun Dari Dalam.Gimana Penasaran Bukan ? Bagi Kamu Yang Mau masuk Sekolah Kejuruan, Buruan Aja Datang Ke SMK Negeri 2 Guguak. Jangan Ragu Yah..!!

Breaking News

Cara Menghadapi Kurikulum 2013 Di Era Globalisasi

Dunia Pendidikan - Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu penataan kurikulum pada kurikulum 2013 dilakukan sebagai amanah dari UU No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional dan peraturan presiden N0. 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional.
Gambar terkait 
Kurikulum 2013 (Mayri Hevinka Putri-19101152600029), Manajemen Informatika, UPI-YPTK Padang
 

Perubahan kurikulum sampai kurikulum 2013 dilakukan melalui empat tahap. Pertama Kemendikbud mengembangkan kurikulum dengan melibatkan para pakar pendidikan, kebudayaan, sampai ilmuwan. Kedua, presentasi di depan Wakil Presiden RI Boediono pada 13 November 2012. Ketiga, uji publik selama tiga minggu untuk menghimpun berbagai masukan masyarakat. Keempat, memformulasi ulang masukan masyarakat.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaik yang dikembangkan oleh pemerintah dan merupakan kurikulum hasil koreksi dari kurikulum-kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum yang dikembangkan berbasis penguatan penalaran, bukan hafalan semata. Kurikulum pendidikan di Indonesia dipandang perlu disesuaikan dengan tuntutan zaman terutama pada era globalisasi.

.

Dalam hal ini pendidikan khususnya di Indonesia  juga tidak lepas dari dampak globalisasi, dimana pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini memicu tantangan baru bagi pendidikan Indonesia untuk menghadapi peluang masuknya  lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari negara luar. Untuk mengghadapi hal ini tentunya Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan, baik dalam hal perbaikan fasilitas, manajemen maupun sumber daya manusia bangsa Indonesia itu sendiri sehingga pendidikan Indonesia mampu bersaing dan tidak tertinggal dengan negara lain. Masuknya berbagai pengaruh globalisasi terutama menyangkut pendidikan harus ditelaah lebih mendalam, sejauh mana globalisasi mampu mengarahkan perkembangan pendidikan di Indonesia, apakah menjadi lebih baik atau sebaliknya. Begitupun dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia.

Sepanjang sejarah pendidikan dimanapun didunia ini, kurikulum merupakan satu komponen yang wajib ada karena di dalam sebuah proses pendidikan kurikulum merupakan kompas untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pendidikan itu sendiri. Sebagai kompas maka kurikulum harus menunjukkan arah yang sejelas-jelasnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu agar kurikulum dapat memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan pendidikan maka sepanjang masa kurikulum harus mengalami perbaikan dan penyempurnaan sebab dalam setiap masa itu proses pendidikan memiliki situasi dan kondisi yang berbeda sehingga tuntutan pendidikan juga mengalami perbedaan juga.



            Di Indonesia kurikulum sudah beberapa kali mengalami perbaikan dan penyempurnaan dengan tujuan agar proses pendidikan dapat menjawab tantangan zaman yang dihadapi oleh peserta didik. Tantangan itu berbeda-beda jenisnya. Ada tantangan dalam bentuk fisik misalnya persaingan intelegensi ataupun persaingan keterampilan dan ada juga tantangan dalam bentuk non fisik yaitu tantangan dalam hal mental dan moral.

            Dalam hal ini perkembangan kognitif siswa sangat diperlukan dan terlebih perkembangan psikomotoriknya, karena dalam perkembangan zaman atau sejalan dengan era globalisasi banyak sekali hal atau tantangan yang harus dihadapi. Sebagai calon guru yang professional maka haruslah memiliki strategi yang tepat dan juga bisa menjawab bagaimana perkembangan zaman terutama dalam hal menyiapkan generasi muda yang siap dalam segala hal .



Berikut beberapa cara bagi calon guru untuk menghadapi kurikulum 2013  yang menjadi acuan untuk menyiapkan siswa agar bisa menghadapi era globalisasi


1. Persiapkan mental

Mental sangat diperlukan ketika kita hendak mulai mengajar karena apapun yang sudah kita persiapkan akan hancur ketika dalam penyampaiannya gugup. Tanamkanlah dalam hati rasa percaya diri yang tinggi ketika berada dalam kelas.


2. Penuhi harapan anak didik/siswa

Siswa akan berharap banyak kepada guru, karena bagi mereka guru itu sumber ilmu. Apapun yang mereka belum ketahui pasti ditanyakan kepada guru.



3. Jadilah orang tua

Menjadi orang tua kedua bagi siswa adalah salah satu tugas seorang guru serta harus siap menghadapi kemanjaan dan kenakalan mereka, seperti menghadapi anak kandung sendiri.



4. Buatlah peraturan dalam kelas

Peraturan dibuat sebagai batasan atau rambu-rambu yang harus dipatuhi semua siswa. Sebaiknya peraturan dibuat berdasarkan musyawarah bersama antara guru dan siswa agar tidak terjadi kesalahpahaman.


5. Buatlah sanksi indisipliner

Sanksi yang diberlakukan bagi pelanggar peraturanpun harus telah didiskusikan dan disepakati sebelumnya antara guru dan anak didik. Jadi ketika mereka melakukan indisipliner sudah tahu sanksi yang akan mereka terima.


6. Hindari sikap tegang, selingi humor

Humor merupakan cara paling efektif bagi seorang guru untuk mencairkan suasana yang tegang ketika proses belajar mengajar berlangsung. Humor mampu menetralisir situasi.


7. Berkomunikasilah dengan semua

Berkomunikasi dengan anak didik itu sangat penting karena dari sinilah seorang guru dapat mengetahui karakter mereka. Dengan orang tua siswa juga perlu adanya komunikasi dua arah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Guru juga harus mampu berkomunikasi dengan guru lainnya dan semua pihak sekolah.


8.Guru adalah pekerjaan mulia

Tanamkan rasa ikhlas dalam menyampaikan ilmu kepada anak didik serta yakinkan dalam diri bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah mulia. Karena dari tangan gurulah generasi penerus bangsa akan tercipta. Baik buruknya mereka kitalah yang tentukan sebagai seorang guru.

Menjadi guru adalah sebuah kemuliaan, karena surat yang pertama kali turun dalam Al-Quran memerintahkan kepada umat manusia agar dapat membaca. Dan seorang siswa tidak akan mampu membaca tanpa ada yang mengajarkannya. Dan di sinilah peran guru sangat diperlukan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, baik cerdas secara kognitif maupun secara afektifnya.

Dari cara diatas  maka dapat diambil kesimpulan bahwa agar kurikulum dapat mengantisipasi globalisasi yang sedang berkembang maka kurikulum harus dapat di implementasikan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu agar kurikulum dapat diimplementasikan didalam proses pembelajaran maka diperlukan peran berbagai pihak baik pihak pemerintah sebagai pengelola pendidikan dan pengambil kebijakan maupun apresiasi pihak masyarakat.



Adapun peran pemerintah sebagai pengelola pendidikan dan pengambil kebijakan di dalam penyelenggaraan kurikulum agar kurikulum dapat di implementasikan di dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

  1. Memfasilitasi dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
  2. Memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik melalui berbagai jenis kegiatan seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Work Shop, Sosialisasi dan kegiatan yang sejenisnya
  3. Memfasilitasi peserta didik dalam hal pemberian beasiswa baik beasiswa siswa berprestasi maupun beasiswa bagi peserta didik yang kurang mampu sehingga peserta didik lebih memiliki motivasi belajar yang tinggi.
  4. Membuat edaran kepada pers dan dunia hiburan agar tidak menampilkan tayangan-tayangan dan informasi yang bersifat negatif dan dapat memancing anak untuk berperilaku negatif
  5. Memberikan sanksi dan hukuman kepada pers dan dunia hiburan yang berani melanggar edaran tersebut.

Adapun peran masyarakat sebagai pengelola pendidikan di dalam penyelenggaraan kurikulum agar kurikulum dapat diimplementasikan di dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

  1. Mendukung setiap kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah di bidang pendidikan dengan cara ikut berpartisipasi sesuai dengan kemampuan seperti membantu sarana dan prasarana sekolah secara swadaya.
  2. Ikut memantau aktifitas anak terutama di lingkungan keluarga seperti memantau tayangan-tayangan di televisi maupun di internet.
  3. Senantiasa mengingatkan anak untuk menghindari perilaku-perilaku negatif dan menjelaskan akibat-akibat yang akan ditimbulkan dari perilaku tersebut baik secara agama maupun secara kehidupan di masyarakat.

No comments